Janji



Hari ini langit tidak terlalu bersahabat di kota New York. Aku duduk sendiri di toko kopi favoritku di dekat Times Square. Hujan mulai turun dari langit, air mulai membasahi jalan. Aku disini sendiri , menatap kearah jendela yang memamerkan pemandangan keramaian di Times Square. Seperti biasa, aku memesan kopi Americano hangat, menurutku Kopi Americano terbaik dibuat di toko ini. Aku mulai meminumnya, aku merasa ada yg berbeda didalamnya namun aku mengabaikan hal itu. Tak terasa sudah 2 jam aku berada disini, banyak orang yang datang dan pergi, hujan mulai reda, dan kopiku sudah menjadi dingin.
Setelah kopiku habis aku mulai beranjak dari kursi, aku berdiri dan menghela nafas. Jarum jam menunjukan sekarang adalah pukul 10:00. Aku lupa bahwa hari ini aku harus menemui seseorang, aku berjanji akan menemuinya di dekat Central Park pada pukul 10:30. Aku mengambil barang-barangku dan mulai pergi dari toko menuju halte bus terdekat.
Sesampai di halte bus aku menemui teman lamaku, aku menyapanya, namun dia tidak meresponku . Tak lama setelah itu bus yang aku tunggu datang dan aku masuj ke dalam bus itu. 
Perjalanan dari Times Square menuju Central Park membutuhkan waktu 10 menit. Aku duduk di barisan belakang di dekat jendela. Entah mengapa aku suka duduk di dekat jendela, aku selalu memilih duduk di dekat jendela dimanapun aku berada.
Pukul 10:20 aku tiba di Central Park. Aku merasa senang karena aku rindu dengan suasana dari taman ini. Sudah sangat lama aku tidak mengunjungi taman ini, banyak perubahan yang terjadi. Pohon-pohon yang dulu aku taman sudah tumbuh besar.
Pukul 10:30 tepat aku tiba di tempat dimana aku akan menemuinya. Aku melihatnya berdiri sendiri dengan pakaian serba hitam. Aku mendekatinya dan melihatnya sedang menangisi sebuah batu nisan. Saat aku melihat batu nisan itu aku terkejut, karena nama yang tertulis di batu tersebut adalah namaku.
Tak lama setelah itu dia menaruh bunga di batu nisan tersebut. Dia mulai berdiri dan terdiam sebentar. Air mata jatuh mengenai sweater hitam miliknya. Setelah lama terdiam dengan suara gemetar dia mengucapkan “Selamat ulang tahun sayang, aku mencintaimu selamanya.”  Setelah itu dia pergi meninggalkanku.





Comments

Post a Comment

Popular Posts